Antam Cari Utang Rp 1,64 Triliun
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sedang mencari pinjaman dari perbankan untuk mendanai operasional beberapa Kuasa Pertambangan (KP) di tahun 2010. Jumlah dana yang diincar mencapai Rp 1,64 triliun.
Menurut Presiden Direktur PT Aneka Tambang Tbk Alwinsyah Loebis, perseroan masih mempertimbangkan sumber pendanaan eksternal. Apakah dari penerbitan obligasi, pinjaman perbankan, atau rights issue. Namun opsi pinjaman masih menjadi pilihan utama.
"Kita butuh pendanaan beberapa proyek bisa dari rights issue, pinjaman atau partner strategis. Namun loan jadi target kita. Yang jelas kebutuhan dana kita di 2010 Rp 2,35 triliun. Komposisinya 70% eksternal, 30% internal," jelasnya saat ditemui di Hotel Ritz Calton Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (21/4/2010).
Dengan perhitungan seperti ini, maka porsi pendanaan dari perbankan dapat mencapai Rp 1,64 triliun. Perseroan saat ini sedang penjajakan dengan beberapa perbankan, untuk mendapatkan komitmen pinjaman tersebut.
"Ada dari asing dan lokal. Beberapa sedang kita lakukan penjajakan," jelasnya.
Sebelumnya, perseroan malah mengaku sedang menjajaki opsi penerbitan saham baru (rights issue) sebagai salah satu alternatif pendanaan untuk proyek-proyek yang tengah digarapnya.
"Kami akan jajaki beberapa skema pendanaan. Salah satu alternatif yang terpikir adalah rights issue yaitu dengan menurunkan porsi saham pemerintah di Antam," kata Alwin beberapa waktu lalu.
Namun Alwin enggan menyampaikan berapa nilai rights issue yang akan dilepas perseroan. Antam akan menyampaikan usulan ini secara formal untuk mendapatkan restu dari pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas (65%) di tubuh BUMN tambang pelat merah itu.
"Nanti secara formal akan kami sampaikan ke pemerintah. Mudah-mudahan kami juga dapat dukungan dari Komisi VI," ungkap dia.
Adapun sejumlah proyek yang tengah digarap Antam yaitu proyek Chemical Grade alumina Tayan, tambang emas Cibaliung, PLTU Pomala, proyek Feni Halmahera, proyek Smelter Grade Alumina Mempawah, dan proyek NPI Mandiodo.
Dalam menggarap Chemical Grade Alumina, perseroan akan menggandeng 2 perusahaan asal Jepang yakni Showa Denku dan Marubeni Corp. Dalam kerjasama itu, Antam menjadi pemilik mayoritas saham sebesar 65% dan sisanya dimiliki kedua perusahaan itu. Proyek senilai US$ 400 juta tersebut saat ini masih dalam tahap financing.
Saat ditanyakan, permintaan Kementerian BUMN agar perseroan mengambil porsi saham pemerintah yang ada di PT Freeport Indonesia, Alwi secara tegas menolak rencana tersebut. "Tidaklah, kami hanya akan fokus proyek yang sudah ada," paparnya.
Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, saham hasil divestasi PT Freeport Indonesia sebesar 9,36% itu layak dimiliki dua perusahaan pelat merah itu jika memang ditawarkan ke Pemerintah.
(wep/dnl)






0 comments: on "Antam Cari Utang Rp 1,64 Triliun"
Post a Comment